Bantuan Ternak Sapi BPBD Jeneponto Terus Bergejolak, Pemasok: Sebagian Anggota Dewan "Goblok" dan Pura-pura Tuli

    Bantuan Ternak Sapi BPBD Jeneponto Terus Bergejolak, Pemasok: Sebagian Anggota Dewan "Goblok" dan Pura-pura Tuli
    Yusril Kr. Loe salah seorang pemilik (pengepul) bantuan ternak sapi di Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

    JENEPONTO - Gelombang bantuan ternak sapi Dadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto hingga saat terus bergejolak.

    Semakin bergejolaknya, salah seorang pemilik (pengepul) ternak sapi dari Kecamatan Bangkala adu jotos dengan warga di kampung Pammesorang, Desa Maccini, Kecamatan Batang.

    Polemik ini semakin tenar diperbincangkan di berbagi media sosial. Lantaran, banyaknya bantuan ternak sapi di kelompok penerima manfaat di ambil kembali oleh pemilikya (pengepul).

    Hal itu terjadi, karena sampai saat ini pemilik ternak sapi (pengepul) belum dibayarkan oleh pihak pelaksana salaku penyedia barang bagi para korban yang terdampak bencana pasca banjir bandang 2019 lalu.

    Tekanan demi tekanan dari pemilik ternak sapi terus mendesak untuk dibayarkan namun sampai saat ini tidak menuai hasil. 

    Bahkan, polemik ini hingga diagendakan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Komisi III DPRD Jeneponto beberapa hari lalu. 

    Namun, salah seorang pemilik ternak sapi (pengepul) Yusril Kr. Loe menilai bahwa RDP yang digelar di Komisi III DPRD Jeneponto tidak diketahui perkembangannya sudah sejauh mana.

    Dia menilai sebagian anggota DPR Jeneponto seolah-olah mewakili rakyatnya tapi ternyata sama sekali tidak seperti itu. Tidak ada perhatiannya terhadap rakyatnya. 

    "Saya katakan juga sebagian anggota DPR pura-pura tuli, "goblok sekali itu yah", masa anggota Dewan mau terpilih lagi pura-pura berpihak kepada rakyat yang dia wakili ternyata tidak seperti itu, " kesalnya kepada media sesaat lalu.

    Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Jeneponto, H.M Imam Taufiq mengatakan, terkait polemik daripada bantuan ternak sapi ini, pihaknya sudah melakukan upaya mediasi melaui BPBD Jeneponto untuk menghadirkan semua pihak yang terlibat. 

    Sesudah mediasi lewat rapat DPR ini, kata dia, kemudian dilanjutkan jalur musyawarah mufakat. Namun, mengalami jalan buntu karena oknum yang dianggap menjadi pelaksana di lapangan itu tidak ada.

    "Itulah di RDP baru baru ini kita mencoba meminta bantuan kepada pihak yang berwajib untuk menghindirkan oknum itu, " katanya. 

    Sehingga, ungkap Imam Taufik yang terjadi sekarang di lapangan faktanya terjadi penarikan sapi di kelompok penerima manfaat. 

    Dia pertegas, ketika jalur musyawarah mufakat ini sudah tidak bisa lagi diformulasi untuk menyelesaikan polemik sapi ini maka opsi keduanya menempuh proses hukum.

    Menurutnya, kalau ini berjalan sesuai proses hukum tentu pihak-pihak terkait akan dilibatkan, yang nantinya akan terbongkar semua dan mudah-mudahan bisa menjadi solusi. 

    Namun meski demikian, kata dia, berharap agar polimik yang terjadi bisa berakhir. Terpenting, perlu diketahui ketika bantuan ini menjadi masalah maka tentu kedepannya akan sulit melakukan proses permohonan bantuan di Pusat. Karena, dianggapnya proses penyaluran bantuan yang pernah didapat itu tidak tuntas dengan baik. 

    "Tidak diminta-minta dimasa akan datang ketika kita bermohon bantuan ke pusat itu bisa menjadi sesuatu yang agak bermasalah dan lagian bahwa bantuan itu agak susah lagi diurus, " tutupnya dalam video yang dikirim oleh salah satu anggotanya melalui pesan pribadi, Senin (06/3/2023).


    Penulis: Syamsir.

    jeneponto sulsel
    Muh. Andhi Syam

    Muh. Andhi Syam

    Artikel Sebelumnya

    Peduli Penderita Stunting dan Daeng Becak...

    Artikel Berikutnya

    Berikut, Nama-nama Hasil Seleksi Administrasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Danlanud Sultan Hasanuddin Terima Kunjungan Kapolres Maros
    Hendri Kampai: Membangun Positivisme Bangsa Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Dunia
    TNI-Polri Gelar Tactical Video Game Untuk Sinergikan Pengamanan VVIP Pelantikan Presiden 2024
    Diduga Langgar AD/ART, Munas XI Partai Golkar Digugat ke PN Jakarta Barat dan PTUN
    Mobil Otonom: Teknologi Revolusioner di Dunia Transportasi
    Tak Terbendung, Pendukung Nomor 2 Tumpah Ruah di Kecamatan Kelara saat Gelar Kampanye Dialogis
    Kampanye Dialogis, Nomor 2 Disambut Antusias Ribuan Warga Desa Bulusuka, Paslon Bupati Paris - Islam Sampaikan Ini
    Tak Ingin Bikin Susah Orang Tua, Wanita Berparas Cantik Asal Jeneponto Ini Pilih Jadi Sales Marketing
    Dukungan Terus Mengalir, Paslon Bupati Paris - Islam Tunjukkan Gaya Politik Merangkul dan Makin Dicintai Rakyat
    Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Jeneponto Lakukan Langkah-langkah Ini
    Pastikan Progres Berjalan, Pj Bupati Jeneponto Tinjau Pengerjaan Saluran Induk Irigasi Kelara Karalloe
    Tak Terbendung, Pendukung Nomor 2 Tumpah Ruah di Kecamatan Kelara saat Gelar Kampanye Dialogis
    Per-September, Lembaga Survei PT. IPI Merilis Elektabilitas ke 4 Paslon Pilkada Jeneponto, Paris - Islam Masih Teratas
    4 Paslon Bupati Jeneponto pada Pilkada Serentak Tahun 2024 Resmi dapat Nomor Urut, Ketua KPU Sampaikan Ini
    Marak Kebakaran, Si Jago Merah Dua Hari Berturut-turut Ratakan 3 Rumah Warga di Jeneponto
    Panwaslu Kec. Bangkala Gelar Sosialisasi Pemuktahiran Data Pemilih, Syahrir: Pastikan Diri Anda Terdaftar di DPT
    Ciptakan Kamtibmas Jelang Pilkada 2024, Polres Jeneponto Undang Insan Pers Bangun Sinergitas
    LBH Suara Panrita Keadilan Dukung LSM Gempa Indonesia Bongkar Penimbunan BBM Bersubsidi di SPBU Tarowang Jeneponto
    KPU Jeneponto Serahkan Santunan Sebesar Rp.64 Juta untuk 10 Orang Penyelenggara Pemilu Lalu
    Usai Pencabutan Nomor Urut, Ini Janji Ke 4 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto saat Deklarasi Kampanye Damai

    Ikuti Kami